Home » » Mengatasi kebiasaan Menyontek Pada anak

Mengatasi kebiasaan Menyontek Pada anak

Written By Admin-Blog on Rabu, 04 Januari 2012 | 07.01


Jauhariyatun Marfu’ah, S.Psi.
Tim Psikologi Mutiara Insan Sukoharjo

Tanya:

Assalamu'alaikum. W.r.W.b.
Saya seorang ibu yang memiliki anak usia 8 tahun. Sat ini anak saya duduk di kels 3 SD. Akhir-akhir ini anak saya sudah mengenal menyontekdan dia juga melakukan kegiatan tersebut. Saya mengetahui anak saya menyontek dari wali kelas. Bagaimana cara menyikapi agar anak saya tidak menyontek lagi dan apa yang harus saya lakukan? Terimakasih.

Wassalamu'alaikum. W.r. W.b.

Jawab:

Wa’alaikum salam wr.wb.
Ibu yang kami hormati,
Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap per-kembangan anak, baik lingkungan rumah/keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebagai orang tua, kita harus pintar menjaga agar anak kita tidak terpengaruh oleh hal-hal yang buruk dari berbagai ingkungan, dengan tanpa merampas hak anak atau membatasi anak dalam bersosialisasi dengan dunia luar, karena bagaimanapun juga eksplorasi dengan dunia luar itu penting untuk perkembangan sosial anak.

Menyontek merupakan perbuatan yang tidak jujur dan merugikan diri sendiri. Kenapa merugikan? Karena dengan menyontek secara otomatis itu merupakan perbuatan tercela dan jika ketangkap basah maka pelakunya akan diejek bahkan bisa dijauhi oleh teman-temannya dan bisa dihukum oleh pihak sekolah karena telah melangar aturan sekolah. Selain itu yang perlu digaris bawahi dalam kasus menyontek adalah ke-tidakjujuran. Menyontek merupakan kebohongan atau membohongi diri sendiri hanya karena untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Untuk ananda yang sudah mulai terjangkit “virus” menyontek bisa jadi itu berasal dari teman-temannya atau lingkungan terdekatnya. Mungkin dia mengenal istilah nyontek dan melakukannya itu dari teman sekelasnya atau teman bermainnya ataupun orang-orang di sekitar dia.

Langkah awal, kita telusur kenapa ananda bisa menyontek, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak berani melakukan kegiatan menyontek. Diantaranya karena anak ingin mendapatkan nilai yang bagus, anak ingin dipuji karena telah mendapatkan nilai yang bagus, anak merasa takut jika nilainya tersaingi oleh teman sekelasnya, atau anak merasa takut dimarahi oleh orang tuanya jika nilainya kurang bagus, dan anak malas belajar, serta cuma iku-ikutan teman-temannya. Nah dari sini kita bisa mencari alasan apa yang menyebabkan ananda berani menyontek.

Kita bisa memulainya dengan mengajak ananda berdiskusi bersama, dari sisni kita bisa mengetahui latar belakang ananda berani menyontek, misalnya “ Nak, nilai kamu bagus, ini semua hasil belajarmu kan? ”Dengan begitu secara otomatis ananda akan menjawab dengan jujur, kalau pun ananda hanya diam dan belum jujur, jangan terlalu dipaksa, kita beri waktu untuk beberapa saat. Kemudian di lain waktu kita bisa mengajak diskusi lagi tentang kejujuran, pentingnya kejujuran dalam hidup ini, manfaat dari kejujuran, akibat dari sikap tidak jujur dan seterusnya. Misalnya ibu bisa mengatakan “ibu senang lho dengan anak yang jujur, ibu akan bangga jika anak ibu jujur walaupun nilainya kurang bagus. Alloh pun menyukai orang yang jujur ” dari kalimat-kalimat yang ibu sampaikan, ananda pasti akan menjawab dengan jujur.

Setelah itu ibu bisa menanyakan dengan baik-baik apa yang bisa diperoleh dari menyontek. Ibu dapat memberikan penjelasan dampak  apa saja yang bisa diperoleh dari menyontek. Kemudian tidak hanya berhenti disini, ibu juga perlu mengecek bagaimana ananda di kelas. Ibu bisa berkomunikasi secara rutin dengan wali kelas apakah ananda sudah tidak melakukan kegiatan menyontek lagi atau belum. Di rumah pun, ibu hendaknya tidak bosan-bosannya menanyakan pada ananda tentang kondisi di kelas dan menanyakan sudah jujur apa belum secara baik-baik dan dengan bahasa yang menyenangkan.

Dan ketika ananda sudah bisa mengurangi kegiatan menyontek, ibu bisa memberikan reward agar ananda selalu semangat melakukan kejujuran dan benar-benar bisa meninggalkan kegiatan menyontek. Dengan seringnya ibu menanyakan apakah ananda sudah jujur apa belum hari ini, insyaallah dengan sendirinya ananda bisa mengurangi kegiatan menyonteknya dan lama kelamaan dengan sendirinya ananda akan benar-benar bisa meninggalkan menyontek dan menjadi anak yang jujur.
Semoga bermanfaat !
Wallahu ‘alam bishawab.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

FB Kami

 
Support : Waluyo Al-Fadhil | AyoBelajarNgaji.Com
Copyright © 2013. Buletin Mutiara Insan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger